Mengenai Saya

Foto saya
semarang, jawa tengah, Indonesia
Hamdun Al-Qashashar mengatakan, "Jika Iblis berkumpul dengan pasukannya. Mereka tidak merasa gembira seperti kegembiraannya terhadap tiga hal : Orang Mukmin yang membunuh Mukmin lain, orang mati dalam keadaan kafir, dan hati orang yang takut terhadap kemiskinan."

SOP Pemeriksaan Kesadaran secara kwantitatif dan kwalitatif



PELAYANAN BP UMUM
Penanggung Jawab
INSTRUKSI KERJA
PEMERIKSAAN  KESADARAN
Disiapkan
Diperiksa
Disahkan
No Kode      :
No Revisi     :
Tgl Mulai Berlaku   :
Jumlah Halaman     :




Kebijakan
Pelaksanaan Pelayanan BP Umum harus mengikuti langkah-langkah kerja pada Protap Terapi
Tujuan
Pemeriksaan Kesadaran secara kwantitatif dan kwalitatif
Referensi
Buku Penuntun Kerja Keterampilan Klinik, Bagian Ilmu Kesehatan Mata Sistim Indera Khusus FK UNHAS 2009
Ruang Lingkup
Dilakukan di BP Umum
Penanggungjawab
Koordinator BP Umum
Masa berlaku
Ditinjau ulang setahun sekali
Definisi

Alat dan Bahan
-           Sarung tangan
-           Masker bedah
-           Alat tulis

Langkah-langkah
CARA PEMERIKSAAN KESADARAN  :

Pemeriksaan kesadaran  dapat dinyatakan secara kwantitatif maupun kwalitatif. Cara kwantitatif dengan menggunakan Glasgow Coma Scale dipandang lebih baik karena beberapa hal :
-  Dapat dipercaya
-  Sangat teliti dan dapat membedakan kelainannya hingga tidak terdapat banyak perbedaan antara  dua penilai (obyektif   
-  Dengan sedikit latihan dapat juga digunakan oleh perawat sehingga observasi mereka lebih cermat   

  
CARA PEMERIKSAAN KWANTITATIF
(GLASGOW COMA SCALE )

         MEMBUKA MATA
         RESPONS VERBAL ( BICARA )
         RESPONS MOTORIK ( GERAKAN )


PENILAIAN GLASSGOW COMA SCALE
( GCS )

Pemeriksaan
Skala
Nilai
Eye Opening
Spontan
4
Dipanggil / perintah verbal
3
Rangsang nyeri
2
Tidak ada respon
( Diam )
1


Pemeriksaan
Skala
Nilai
Verbal Response
Orientasi baik
5
Konversi / Jawaban kacau
4
Kata-kata kacau
( Inappropriate )
3
Bersuara tidak berarti 
( Incomprehensible )
2
Tidak bersuara
1


Pemeriksaan
Skala
Nilai
Motor Response
Sesuai perintah
6
Lokalisasi / rangsang nyeri
5
Reaksi pada nyeri
( menarik / berlawanan rangsang nyeri  )
4
Fleksi  abnormal
( Dekortikasi )
3
Ekstensi
( Deserebrasi )
2
Tidak ada response
( Diam )
1

NILAI :
      15 : Composmentis
12-14 : Somnolen
  8-11 : Soporous
    3-7 : Coma


CARA PEMERIKSAAN KESADARAN
( PITTSBURGH BRAINSTEM SCORE )

Cara ini dapat digunakan untuk menilai refleks brainstem pada pasien koma



Brainstem reflex                                                           Positif    Negetif
1.     Refleks bulu mata kedua sisi                             2              1
2.     Refleks kornea  kedua sisi                                   2              1
3.     Doll’s eye movement/ice water calories  2              1
     kedua sisi
4.     Reaksi pupil kanan terhadap cahaya           2              1
5.     Reaksi pupil kiri terhadap cahaya                  2              1
6.     Refleks muntah atau batuk                                 2              1

Interpretasi  :
   Nilai minimum : 6
   Nilai maksimum : 12 ( nilai / skor makin tinggi makin baik )




CARA PEMERIKSAAN KWALITATIF

Tingkat kesadaran dibagi menjadi beberapa yaitu:
Composmentis
Somnolen
Sopor
Koma  ringan
Koma

SOMNOLEN :  
     Keadaan mengantuk . Kesadaran dapat pulih penuh bila dirangsang . Somnolen disebut juga sebagai  letargi. Tingkat kesadaran ini ditandai oleh mudahnya pasien dibangungkan, mampu memberi  jawaban verbal dan menangkis rangsang nyeri

SOPOR  ( STUPOR ) :  
     Kantuk yang dalam. Pasien masih dapat dibangunkan
dengan rangsang yang kuat , namun kesadarannya segera menurun lagi. Ia masih dapat mengikuti suruhan yang singkat dan masih terlihat gerakan spontan. Dengan rangsang nyeri pasien tidak dapat dibangunkan sempurna. Reaksi terhadap perintah tidak konsisten dan samar. Tidak dapat diperoleh jawaban verbal dari pasien. Gerak motorik untuk menangkis rangsang nyeri masih baik

KOMA RINGAN ( SEMI – KOMA ) :  
     Pada keadaan ini tidak ada respons terhadap rangsang verbal. Refleks ( kornea, pupil dsb ) masih baik. Gerakan terutama  timbul sebagai respon terhadap rangsang nyeri. Pasien tidak dapat dibangunkan

KOMA ( DALAM ATAU KOMPLIT  ) :  
     Tidak ada gerakan spontan. Tidak ada jawaban sama sekali terhadap rangsang nyeri yang bagaimanapun kuatnya